Saturday, September 29, 2007

Bisakah Memulai Usaha Dengan Utang?

"Kalau mau maju, beranilah untuk berutang। Kalau mau maju, jangan berutang.” Mana yang menjadi pilihan Anda?
Utang adalah suatu hal yang biasa di dunia keuangan baik itu individu apalagi usaha atau bisnis. Bagi sebagian pebisnis, utang dianggap sebagai pemacu untuk menjadi lebih maju. Bayangkan, dengan adanya utang sang pebisnis harus bisa memacu usahanya untuk memiliki produkifitas tinggi agar bisa mengatasi beban sebagai akibat dari keputusan penggunaan utang tersebut. Belum lagi bila bicara keuntungan, utang bisa digunakan sebagai pengurang pajak yang berarti cukup menguntungkan bagi usaha mereka.
Bagaimana menggunakannya?


Kalau ditanyakan apakah utang itu baik, jawabannya pasti klise, tergantung. Ya, jawaban aman yang biasanya digunakan untuk menyelamatkan atau menghindari kita dari kesalahan menjawab. Padahal, utang menjadi baik atau tidak, bukan sekedar tergantung dari jawaban. Tetapi lebih kepada bagaimana kita mengelola dan niat menggunakan utang tersebut. Kalau kita berniat untuk menjadikan utang tersebut konsumtif, saya yakin utang akan mejadi jahat. Tapi kalau kita berniat untuk menggunakan utang sebagai sarana untuk lebih produktif, itu lain. Utang bisa menjadi baik.
Jadi kalau Anda pengusaha dan ingin berutang, tetapkan dahulu niat awal Anda. Untuk meningkatkan produktifitas usaha Anda atau hanya untuk niatan konsumtif semata. Kalau niatnya untuk produktif, boleh ambil utang. Tapi kalau untuk konsumtif, urungkan niat Anda.
Bagaimana menentukan atau mendefinisikan utang kita produktif atau konsumtif?
Dari besaran hasil secara langsung.
Bila Anda ingin mengetahui apakah utang Anda produktif atau tidak, bandingkanlah dengan hasil yang diperoleh dari penggunaan utang tersebut. Karena beban utang biasanya didefinisikan dengan beban bunga yang harus kita terima, maka untuk utang yang produktif, penggunaan dana utang tersebut harus lebih tinggi dari beban yang harus Anda terima. Sebagai contoh. Kalau Anda berutang usaha dan dikenakan bunga oleh peminjam sebesar 15% per tahun, maka hasil dari penggunaan dana utang tersebut harus lebih tinggi dari 15%. Jadi utang yang Anda ambil memang meningkatkan produktifitas usaha Anda.
Dari besaran manfaat
Seberapa besar manfaat utang tersebut untuk usaha kita? Produktifitas utang yang kita ambil juga bisa dinilai dari seberapa besar manfaat dari penggunaan dana pinjaman tersebut. Walaupun mungkin tidak secara langsung memberikan hasil yang terukur secara persentase atau jumlah, tapi penggunaan utang ini bisa memberikan manfaat tidak langsung pada peningkatan produktifitas usaha. Beberapa perusahaan meminjam dana untuk pembelian kendaraan antar jemput karyawannya. Apakah hal ini akan meningkatkan hasil langsung kepada pendapatan perusahaan? Mungkin tidak. Tapi dengan adanya sarana antar jemput membuat karyawan lebih nyaman, aman dan tepat waktu. Apa yang diharapkan dari pinjaman ini? Mungkin bukan melulu kenaikan hasil usaha, tapi lebih pengurangan biaya operasional yang tidak dibutuhkan. Jatuh-jatuhnya memang ke produktifitas hasil juga.
Menggunakan utang usaha bukanlah suatu kesalahan apalagi dosa. Tapi penggunaan yang benar dengan tujuan yang tepat dan terarah merupakan sebuah keharusan.

No comments:

Cari Di Sini

Google
Powered By Blogger