Thursday, October 4, 2007

CrAfT AnTiK & OeNiK 4 KoLeKsI AnDa

Kode : BG 9 Material : Bagor Warna : Natural

Allsize : - Small : 23 x 9 x 14 cm Medium : 24 x 10 x 15 cm Large : 26 x 11 x 17 cm


Kode : AT 19 BR Material : Agel (fibers of palm leaves) Warna : Natural

Allsize : 20 x 7 x 15 cm Small : - Medium : - Large : -


Kode : AT 21 / S Material : Agel (fibers of palm leaves) Warna : Natural

Allsize : Ø 12 x 18 x 16 cm Small : - Medium : - Large : -

Kode : W 9 Material : Agel (fibers of palm leaves) Warna : Hitam, Coklat tua, Natural:

Allsize : - Small : 26 x 10 x 30 cm Medium : 28 x 12 x 32 cm Large : 31 x 15 x 36 cm

Kode : TA1T / BR Material : Agel (fibers of palm leaves) Warna : Natural

Allsize : - Small : 23/33 x 10 x 18 cm Medium : 27/38 x 11 x 21 cm Large : 30/40 x 12 x 25 cm



Kode : TA1T / B Material : Agel (fibers of palm leaves) Warna : Natural

Allsize : - Small : 23/33 x 10 x 18 cm Medium : 27/38 x 11 x 21 cm Large : 30/40 x 12 x 25 cm




Kode : EG 41 Material : Enceng Gondok (water hyacinth) Warna : Natural

Allsize : - Small : - Medium : 23/34 x 13 x 20 cm Large : 25/37 x 15 x 22 cm



Kode : PPTA Material : Pelepah Pisang (stem of banana bunch) Warna : Natural

Allsize : - Small : - Medium : 23/32 x 10 x 24 cm Large : 26/35 x 10 x 28 cm



Kode : TAW 1 T Material : Akar Wangi (fragrant grass) Warna : Natural

Allsize : - Small : 24/33 x 10 x 18 cm Medium : 27/38 x 11 x 21 cm Large : 30/40 x 12 x 25 cm


Kode : TAW 2 Material : Akar Wangi (fragrant grass) Warna : Natural

Allsize : 29/39 x 11 x 29 cm Small : - Medium : - Large : -


Aneka handicraft antik ini terbuat dari material
yang ramah lingkungan


Saturday, September 29, 2007

Bisakah Memulai Usaha Dengan Utang?

"Kalau mau maju, beranilah untuk berutang। Kalau mau maju, jangan berutang.” Mana yang menjadi pilihan Anda?
Utang adalah suatu hal yang biasa di dunia keuangan baik itu individu apalagi usaha atau bisnis. Bagi sebagian pebisnis, utang dianggap sebagai pemacu untuk menjadi lebih maju. Bayangkan, dengan adanya utang sang pebisnis harus bisa memacu usahanya untuk memiliki produkifitas tinggi agar bisa mengatasi beban sebagai akibat dari keputusan penggunaan utang tersebut. Belum lagi bila bicara keuntungan, utang bisa digunakan sebagai pengurang pajak yang berarti cukup menguntungkan bagi usaha mereka.
Bagaimana menggunakannya?


Kalau ditanyakan apakah utang itu baik, jawabannya pasti klise, tergantung. Ya, jawaban aman yang biasanya digunakan untuk menyelamatkan atau menghindari kita dari kesalahan menjawab. Padahal, utang menjadi baik atau tidak, bukan sekedar tergantung dari jawaban. Tetapi lebih kepada bagaimana kita mengelola dan niat menggunakan utang tersebut. Kalau kita berniat untuk menjadikan utang tersebut konsumtif, saya yakin utang akan mejadi jahat. Tapi kalau kita berniat untuk menggunakan utang sebagai sarana untuk lebih produktif, itu lain. Utang bisa menjadi baik.
Jadi kalau Anda pengusaha dan ingin berutang, tetapkan dahulu niat awal Anda. Untuk meningkatkan produktifitas usaha Anda atau hanya untuk niatan konsumtif semata. Kalau niatnya untuk produktif, boleh ambil utang. Tapi kalau untuk konsumtif, urungkan niat Anda.
Bagaimana menentukan atau mendefinisikan utang kita produktif atau konsumtif?
Dari besaran hasil secara langsung.
Bila Anda ingin mengetahui apakah utang Anda produktif atau tidak, bandingkanlah dengan hasil yang diperoleh dari penggunaan utang tersebut. Karena beban utang biasanya didefinisikan dengan beban bunga yang harus kita terima, maka untuk utang yang produktif, penggunaan dana utang tersebut harus lebih tinggi dari beban yang harus Anda terima. Sebagai contoh. Kalau Anda berutang usaha dan dikenakan bunga oleh peminjam sebesar 15% per tahun, maka hasil dari penggunaan dana utang tersebut harus lebih tinggi dari 15%. Jadi utang yang Anda ambil memang meningkatkan produktifitas usaha Anda.
Dari besaran manfaat
Seberapa besar manfaat utang tersebut untuk usaha kita? Produktifitas utang yang kita ambil juga bisa dinilai dari seberapa besar manfaat dari penggunaan dana pinjaman tersebut. Walaupun mungkin tidak secara langsung memberikan hasil yang terukur secara persentase atau jumlah, tapi penggunaan utang ini bisa memberikan manfaat tidak langsung pada peningkatan produktifitas usaha. Beberapa perusahaan meminjam dana untuk pembelian kendaraan antar jemput karyawannya. Apakah hal ini akan meningkatkan hasil langsung kepada pendapatan perusahaan? Mungkin tidak. Tapi dengan adanya sarana antar jemput membuat karyawan lebih nyaman, aman dan tepat waktu. Apa yang diharapkan dari pinjaman ini? Mungkin bukan melulu kenaikan hasil usaha, tapi lebih pengurangan biaya operasional yang tidak dibutuhkan. Jatuh-jatuhnya memang ke produktifitas hasil juga.
Menggunakan utang usaha bukanlah suatu kesalahan apalagi dosa. Tapi penggunaan yang benar dengan tujuan yang tepat dan terarah merupakan sebuah keharusan.

Wednesday, September 26, 2007

KESEMPATAN TERBAIK

Kesempatan adalah waktu. Karenanya hanya datang sekali.
Kesempatan adalah peluang, karenanya Anda dapat mengambil atau mengabaikanya.
Kesempatan adalah keluasan, karena ia membuka jalan-jalan baru di masa depan.Dihadapan Anda berjajar pintu-pintu, kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Anda hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali.
Karenanya, putuskanlah yang terbaik bagi Anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa melainkan pada keputusan Anda.
Kata pepatah: Matahari tidak terbit 2 kali untuk membangunkan orang yang tidur nyenyak. Kesempatanpun tidak akan mengetuk dua kali agar Anda mau membukakan pintu keputusan Anda.
Bila toh ia datang lagi, ia manampakkan wajah yang berbeda dan kesempatan terbaik yang Anda miliki adalah hidup yang hanya sekali ini.
Pergunakanlah kesempatan bukan hanya sebaik-baiknya, namun yang terbaik-baiknya

Langkah Pasti Memulai Bisnis

Banyak orang yang ingin berbisnis, namun ketika serius berpikir tentang keinginan tersebut ia kembali mengurungkan niatnya. Pasalnya sering muncul kebingungan di benak mereka. Misalnya, bingung akan menjalankan usaha apa, atau bingung akan memulai bisnis dari mana. Ahmad Khoerussalim Ikhs, pendidik sekaligus praktisi di bidang kewirausahaan menyebut kebiasaan banyak orang tersebut sebagai blocking mental. Artinya, seseorang mengalami ketakutan untuk memulai, khawatir untuk memulai, serta sulit untuk memulai. Menurut Salim, kondisi tersebut bisa terjadi karena seseorang tidak bisa menerima challenge.
Lantas apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan memulai bisnis seperti kasus di atas? Jika Anda salah seorang yang menjalani pengalaman serupa, semoga resep Salim berikut bisa membantu.

Sebagai sebuah kebiasaan buruk, blocking mental menurut Salim perlu disingkirkan. Caranya tak lain adalah dengan mengubah minset yang selama ini tercipta di kepala. “Jangan berpikir bergantung pada orang lain. Tapi berpikir lah bagaimana mengusahakan sesuatu yang bisa membantu orang lain,” ujar Salim.

Kebingungan sebelum memulai usaha menurutnya biasa muncul karena seseorang tidak memiliki wawasan yang terbuka tentang berbagai hal di dunia bisnis. Untuk itu, ada baiknya bagi mereka yang ingin berbisnis lebih mengembangkan pengetahuan di berbagai bidang. Jadi jangan harap seseorang yang malas untuk menggali informasi dan pengetahuan di berbagai bidang di dunia bisnis bisa dengan cepat melangkahkan kaki memulai bisnis. Karena itu, perluaslah cakrawala pengetahuan Anda sebelum memulai bisnis.
Satu lagi pesan bagi yang akan memulai bisnis. Berbisnis janganlah bertujuan mencari pendapatan tetap. Melainkan, buatlah tujuan tetap berpendapatan. Pengaruhnya akan cukup besar. Tidak percaya? “Seorang karyawan atau pekerja memang bisa memperoleh pendapatan rutin setiap bulannya. Tapi bagi pengusaha, bisa berpeluang lebih dari itu. Seorang pengusaha bisa tetap berpendapatan setiap hari,” kata Salim menutup percakapan. (SH)

Cari Di Sini

Google
Powered By Blogger